Minggu, 05 Februari 2012

DRAMA KOMEDI " TOBATNYA PREMAN SEKOLAH " UNTUK 7 ORANG

Tema : Religi
Judul : Tobatya Preman Sekolah
Penokohan :
1.    Abduh  (kasar)
2.    Laila (lemah lembut)
3.    Ibu. Syaroffah (penyabar)
4.    Rukmam (sombong)
5.    Vera (sombong)
6.    Rico (sombong)
7.    Rudi (kasar)
Sinopsis
Pagi hari, dua preman sekolah bersiri di depan pintu kelas. Mereka adalah Abduh dan rudi. Hamper dari seluruh siswa serta guru yang ada takut pada mereka berdua. Mereka sangatlah sering membuat onar di sekolah. Mereka sering memeras uang teman temannya. Rukmam, Vera dan Rico adalah sasaran utama anduh dan rudi, karena mereka bertiga adalah anak anak orang kaya di di sekolahan mereka.
Tidak hanya itu, selain diperas uang,mereka bertiga juga sering sekali dikerjai oleh Abduh dan rudi. Perbuatan Abduh dan rudi ini membuat murid murid di sekolah membenci dirinya. Abduh sebgai ketua geng sangatlah popular di sekolahnya karena saking seringnya dia keluar dan masuk ruang BK.
Abduh ini adalah seorang anak dari keluarga tidak mempu. Ayahnya telah meninggal dunia ketika ia kecil dan sekarang ia hanya tinggal dengan ibunya di sebuah rumah kontrakan kecil. Perbuatan Abduh yang liar tak terkontrol ini membuat ibunya sering sakit sakitan. Abduh sering kali memerahi ibunya karena hal sangat sepele dan membuat ibunya sakit hati tetapi mesekipun begitu ibunya tetaplah sabar ia selalu berdoa agar anaknya berubah menjadi anak yang baik dan sholeh.
Suatu hari saat ia  pulang sekolah bersama rudi. Ia melihat banyak sekali orang orang yang berkumpul di rumahnya. Sebelumnya ia beranggapan kalau orang orang sedang mengadakan arisan rutin di rumahnya. Ia berpikiran setelah acara itu ia akan mengambil uang arisan tersebut untuk dibuat berfoya foya. Tetapi setelah ia masuk kedalam rumah. Betapa kagetnya dia melihat seorang wanita tua tergeletak tak berdaya di depan dirinya. Ia semakin histeris ketika mengetahui kalau wanita itu adalah ibunya.
Sejak kematian ibunya, Abduh bertekad akan  menjadi anak yang baik dan dapat diandalkan oleh orang lain. Rudi pun mengikuti jejak Abduh.  Mereka tidak pernah lagi berbuat onar di sekolah. Lalau mereka berdua meminta maaf kepada teman temannya. Seluruh temannya begitu kaget  dan tidak bisa memaafkan begitu saja, ternyata mereka bukannya malah bersyukur karena premen yang ada di sekolah mereka telah insyaf tetapi mereka malah ingin membalas dendam, terutama Rukmam,Rico dan Vera yang setiap hari dikerjai olehnya. Setiap hari cacimaki dan olok-olok dari teman-temannya bertubi-tubi kepada rudi dan Abduh.  Tetapi dibalik itu semua ada seorang cewek yang malah menghibur mereka berdua.
Suatu ketika, Abduh dan rudi ini bertekad menjadi siswa terbaik se-kabupaten dengan memiliki nilai UNAS terbaik. Ketika teman teman-temannya tahu, mereka tertawa terbahak bahak. Mereka semua tidak percaya tetapi mereka berdua tidaklah putus asa. Hingga akhirnya karena rajin belajar rudi dan Abduh menjadi siswa terbaik se-kabupate sedangkan Rico, Rukmam dan Vera hany meratapi nasib mereka karena tidak lulus. Akhirnya setelah Rico, Rukmam dan Vera merasa bersalah mereka memutuskan untuk meminta maaf kepada rudi dan Abduh. Dan akhirnya mereka pun saling memaafkan.
Alur : progresiv/maju
Setting :
Tempat :
rumah kontrakan
Sekolah
Jalan
Waktu :
Pagi hari
Malam hari
Siang hari
Suasana :
menegangkan
Bahagia
Sedih


Tobatnya Preman Sekolah
Pagi pagi preman sekolah sudah membuat masalah . Mereka adalah Abduh dan rudi. Didepan pintu kelas, setiap orang yang mau masuk kelas harus membayar uang kepada Abduh dan rudi jika mereka tidak ingin mendapat sebuah pukulan dimuka mereka. Dari kejauhan, tiga anak pejabat tinggi sedang berjalan menuju dalam kelas. Mereka adalah Rukmam, Vera dan Rico Abduh dan rudi telah menunggu mereka dari tadi.
Abduh              : “ Hey! Apa kabar para pejabat cilik?(menghadang jalan mereka bertiga) buru buru y?    kenapa buru buru sih santai aja lah? (memeluk Rukmam) kita main main aja dulu dulu, bener ga Rud?”
Rudi                   : “ Bener ntuh, lagian bel masuk kan masih lama.”
Rukmam          : “Kenapa nih? Kenapa loe berdua hadang jalan kita berdua?”
Rudi                   : “Pura pura ga tau atau loe emang ga tau ya? Nih kan daerah kita berdua. Loe pada sebagai  pendatang harus bayar pajak dunk sama kita kita. “
Rico                    : “Aturan nenek loe ya kali? Ini kan sekolahan ga ada pajak pajak an tau? Emang nih sekolahan punya nenek loe y? gue aja yang nyumbang banyak begini ga pernah narik pajak kayak loe berdua? Eh, loe berdua bocah ingusan dari kolong jembatan mau bertindak aneh aneh? Malas gue bayar?
Rudi                   : “ Apa loe barusan bilang? Bocah ingusan. Oke, jadi loe mau bayar ga nih. Gue tanya sekali lagi?”
Rico                    : “ Bayar? Malas y mending uang gue buat beli bakso 10 mangkok dari pada buat loe pada.”
Rudi                   : “Jadi gimana bos? (menoleh ke arah Abduh)
Abduh              : “ (berjalan ke arah Rico dan memegang kerahnya) heh, gentong. Loe jangan sok berani main main sama kita berdua y? ini tanah emang bukan tanah nenek gue tapi ini daerah kekuasaan gue. Loe, sebagai pendatang mau ga mau harus bayar. Ya! Ga apa apa sih kalo le bertiga ga mau bayar, lagian hari ini kita juga belum punya kelinci percobaan.”
Rudi                   : “ loe berdua mau bayar kagak?” (kata rudi pada Vera dan Rukmam)
Vera                  : “Okey, gue mau bayar. Asal loe berdua mau lepasin kita bertiga.”
Abduh              : “Loe berdua boleh masuk setelah bayar tapi untuk si gentong nggak. Kita mau main main dulu ama dia. loe keberatan?”
Vera                  : (berbisik kepada Rukmam) “Gimana mam, kalo kita ga biarin Rico bersama mereka bisa bisa kita bernasib sama kayak mereka ntuh.”
Rukmam          : “okey, loe bisa bawa Rico”
Abduh              : “Okey”
Vera                  : (mengeluarkan selembar uang 10 ribuan dari dompetnya) “Nih, duitnya!” (menyerahkan uang itu pada rudi)
Rudi                   :  “Hah (mengatakan dengan nada tak percaya) “10 ribu ,ini ma duit cuma buat beli penthol lah gimana dengan uang makannya? Loe kan anak pejabat minim uang saku kan 100 ribu. Kurang?”
Rukmam          : “Gue aja deh yang bayar”(mengeluarkan uang 100ribu dari dompetnya).
Rudi                   : (mengambil uang 100ribu tersebut dengan cepat dari tangan Rukmam) “Ini baru duit. Nah sekarang kalian boleh masuk”.
Rukmam          : (berjalan masuk kalas sambil menengok Rico) “ sorry, co!! gue kali ini ga bisa bantu.”
Vera                  : “Sorry, gue kali ini juga ga bisa bantu.”
Abduh              : “Rud, enaknya kita apain nih anak yang satu ini?”
Rudi                   : (berpikir sejenak) “Di ceburin di kolam ikan sekolahan aja, habis ntu di coreng coreng pake arang and disuruh nari ballet di depan anak anak. Pasti nanti ntu heboh banget. Hahahahahahaah” (ketawa terbahak bahak)
Abduh              : “wkwkwkwk, oke laksanakan bro. tumben otaklo encer”
Rico                    : “Waduh, jangan deh rud. Nanti kalo gue pulang trus sakit gimana? Gue bisa di marahin mami gue habis habisan? Ampuni gue duh?”
Abduh              :  “Tak ada ampun lagi buatmu, dasar gentong”
Akhirnya setelah mengerjai Rico habis habisan. Abduh dan rudi bukannya masuk kelas tapi bolos sekolah. Mereka pergi ke tempat diskotik dan menggunakan uang yang mereka dapatkan tadi  buat minum minuman keras. Hingga mereka berdua mabuk di tengah jalan. Kesedokan harinya mereka baru pulang kerumah masing masing. Abduh telah ditunggu dari tadi malam oleh ibunya.
Ibu Syaroffah   : “Dari mana aja kamu nak, kenapa baru pagi ini kamu barusan pulang?”
Abduh                :” Sudahlah bu ga usah dipikirin. Males aku ngebahasnya.”
Ibu Syaroffah   :” Ya sudah sekarang masuk yuk, kamu pasti laper kan? Sudah ibu siapin tuh sarapan ntuh. Makanan kesukaan kamu.”
Abduh                :” Ga ah, Abduh masih kenyang kok. Sekarang Abduh minta duit aja? Cuma 500 ribu aja. Males aku di rumah ngeladeni ibu yang ngomel terus mending Abduh pergi sama temen temen. Udah cepet?” (nada membujuk kasar)
Ibu Syaroffah   : “500 ribu katamu? Uang dari mana ibu dapat uang sebanyak itu. ibu kan hanya seorang penjual jamu keliling.”
Abduh                : “ Pokoknya Abduh ga mau tau, sekarang Abduh mau uang itu. cepetan?”
Ibu Syaroffah   : “ Ibu ga punya uang sebanyak itu nak?”
Abduh                : “Enggak, ibu pastii nyembunyiin sesuatu dari Abduh. (berjalan menuju kamar ibunya)”
Abduh lalau membongkar seluruh isi kamar ibunya. Setelah beberapa  lama ternyata dia menemukan sebuah cincin.
Ibu Syaroffah   : “Jangan, jangan kau ambil cincin itu nak, itu adalah cincin peninggalan ayahmu ketika ibu menikah dulu.” (sambil merebut)
Abduh                :” Argh…. Dasar orang tua bawel. Sudah Abduh mau pergi dulu.” (mendorang ibunya hingga jatuh ke lantai)
Ibu Syaroffah   : “ Jangan Abduh, jangan kau jual cincin peninggalan almarhum bapakmu itu. Ibu mohon, ibu mohon nak”( mengejar sambil menangis)
Abduh meinggalkan ibunya begitu saja. Layaknya ia tidak mengenal ibuny lagi. kemudian ia pergi ke pasar untuk menjual cincin itu. Lalu ia menelpon rudi.
Abduh                : “Halo, rud. Loe lagi ngapain?”
Rudi                     : “ Gue lagi tidur tiduran aja, bosen gue ga ada kerjaan.”
Abduh                : “Bagus kalo begitu, loe sekarang ikut gue ke diskotik kita minum minum sepuasnnya disana nanti. Nyante aja gue yang mbayarin kok”
Rudi                     : “Hah… uang dari mana loe bisa traktir gue?”
Abduh                : “Udah, loe jangan banyak bacot. Loe cepet kesini. Gue udah di depan rumah loe.”
Rudi                     : “Okey, bos”
Akhirnya mereka pun pergi bersama ke diskotik hingga larut malam. Setelah puas seharian di diskotik akhirnya mereka berdua pulang ke rumah masing masing. Mereka pulang dengan keadaan mabuk berat. Abduh sempat mutah beberapa kali. Begitu pula dengan rudi. Ibu syaroffah yang stres melihat anaknya berubah menjadi nakal seperti itu. Pada waktu itu beliau masih memakai mukena  dan masih berdoa di kamarnya.
Abduh                : “Ibu!!!… ibu!!! Abduh, anak ibu pulang nih” ( masuk nyelonong dan bicara dalam keadaan mabuk)
Ibu Syaroffah   : “ Kamu ini kenapa tho le? Kenapa kamu bisa mabuk mabuk an seperti ini”
Abduh                :” Agh…. Pasti bawel, anak pulang bukannya di sambut dengan ceria malah diomeli. Anak muda zaman sekarang ntu ga ada yang di nasehati. Eh.. ibu hobinya comel mlulu… bosen bu.” ( bicar sambil marah)
Ibu syaroffah   :” Astagfitullah…. Nyebut nak nyebut. Sekarang kamu mandi dulu sana gih dan ganti pakaian ya? Habis ntu jangan lupa shalat isya’,  ibu sudah lama ga pernah lihat kamu sholat lag ntuhi.”
Abduh                : “ Aduh!! Ibu ini, bawel lagi… bawel lagi. Tak bilangin ya bu, sekarang ntu dunia udah berubah, ga butuh shalat. Shalat itu ga bisa datengain kita uang. Cuma buang buang waktu aja. Kayak kita ini miskin trus. Udah ahg… dari pada dengerin ibu yang bawelnya minta ampun Abduh mau tidur dulu aja.” ( berjalan menuju kamar dengan menclang menclong)
Ibu Syaroffah   : “ Astagfirullah Abduh…. Kenapa kamu bisa berubah kayak begini nak? Hati hati kalo jalan. Sini biar ibu bantu kamu masuk ke kamar.”
Abduh                : “ aghr….(mendorang hingga ibunya terjatuh) ga usah sok meratiin. Abduh bisa jalan sendiri. Abduh ga perlu ibu miskin seperti ibu.”( membentak)
Kelakukan Abduh semakin hari semakin menjadi jadi. Ia tidak hanya berani pulang dengan mabuk tetapi sekarang dia sudah berani membawa cewek main keluar masuk rumah. Ibunya pun sakitnya semakin parah. Hingga suatu hari, sepulang sekolah Abduh pulang kerumah ingin meminta uang  kembali pada ibunya. Rudi berada di balakannya. Betapa kagetnya dia ketika melihat banyak orang tengah berkumpul di rumahnya.
Rudi                     : “Apaan ntuh, kenapa di rumah loe banyak sekali orang. Masak orang orang lagi demo gara gara ibu loe ga bisa bayar cicilan utang?”
Abduh                : “ Ngawur aja loe ( mendorong kepala rudi) mungkin sedang ada arisan ibu ibu kali.. wah ini kesempatan bagus ntuh, gue bisa minta uang lebih dari ibu gue.kalo begitu ayo cepetan kita kesana”
Setelah masuk rumah, Betapa kagetnya dia melihat seorang wanita tua tergeletak tak berdaya di depan dirinya. Ia semakin histeris ketika mengetahui kalau wanita itu adalah ibunya. Abduh pun tak percaya dan berjalan mendekati ibunya. Ia pun berlutut di depan mayat ibunya dan meminta maaf atas semua yang pernah ia perbuat. Ia menangis sejadi jadinya.
Abduh                :” Hiks….. hiks….. bu… maafkan aku bu… kenapa ibu lebih dulu meninggalkan Abduh?… Abduh tak sanggup untuk hidup sendirian. Bu…. Kenapa ibu harus mati… maafkanlah kesalahanku selama ini… bu… selama ini Abduh telah menjadi anak yang durhaka. Abduh jaji kali ini Abduh akan berubah menjadi anak yang baik dan sholehah seperti yang ibu inginkan.” (menangis tersedu-sedu)
Rudi                     :” Sudahlah duh, biarkan yang tejadi berlalu….”(belum selesai ngomong)
Abduh                : “ argh….. biarkan aku sendiri.”
Sejak saat itu, Abduh dan rudi berubah total, ia tidak pernah lagi membuat onar di sekolahnya. Ia menjadi anak yang sangat pendiam dan rajin belajar. Seluruh temannya begitu kaget. Mengapa Abduh dan rudi bisa berubah? Tetapi ternyata banyak dari teman temannya yang memanfaatkan hal ini untuk membalas dendam terutama Rico, Rukmam dan Vera.
Rico                      :”Cuih, preman sekolah ternyata bisa tobat ya, apalagi preman kayak loe berdua. Angin dari mana yang bisa membuat loe berdua bisa tobat kayak begini”
Vera                    : “Paling-paling juga besok sudah menjadi preman lagi yang paling ganas, tapi yakin aku ga akan takut lagi ama loe berdua.”
Rukmam            : “Shit, loe berdua mau berubah. Jangna ngaco loe pada. Gue ga akan percaya selamanya kalo loe berdua bisa berubah mendjai anak yang baik.”
Laila                     : “Kalian ini, gimana sih? Mereka ini mau berubah malah di olok olok ini kayak begini. Orang yang niatnya baik itu hasunya di sukung sunk jangna malah di olok olok ini kayak gene.syukur syukur kalo dia tidak kembali seperti dulu.”
Vera                    : (mendorong pundak Laila) “ Eh… Loe ntu, jadi cewek jangan munafik deh, loe ntu sebenarnya juga punya dendam pribadi kan ama mereka berdua? Ga usah di tutup tutupi kayak gene. Munafik loe!”
Abduh                : “Sudahlah Lil, tak usah kau hiraukan mereka. Mereka memang pantas kok melakukannya, aku memang yang salah kok. Untuk itu aku mau minta maaf kepada kalian bertiga atas  semua yang telah aku perbuat kepada kalian?”
Laila                     :” Tapi duh….”
Rudi                     : “Abduh benar, aku juga mau minta maaf epada kalian semua. Da kalian mau kan maafin kiita berdua? Kita tak ingin ada lagi permusuhan di antara kita.”
Rico                      : “ Aku memaafkanmu? Jangan bermimpi deh loe aku aja yang duluminta maaf sambil berlutut aja malah loe kerjain abis abisan. Sekarang loe berdua malah minta maaf ama gue tanpa rasa salah apapun. Enak banget loe!”
Rukmam            :” Bener, co! gue juga males banget maafin mereka, balikin dulu uang gue… baru loe minta maaf di depan gue sambil sujud, mungkin gue bisa maafin loe berdua”
Vera                    : “Bener mam, gue juga ga rela maafin mereka sebelum kita bisa membalas semua yang telah mereka lakukan kepada kita bertiga.”
Rico                      : “Sudah kita pergi aja yuk, ngapain kita harus ngurus masalah mereka berdua kayak orang kurang kerjaan aja.”
Vera                    : “Kita ke kantin aja yuk, gue laper banget nih”
Rukman             : “Ayo” (beranjak pergi)
Abduh                :”Laila, kenapa loe malah mbelain gue waktu mereka bertiga menghina gue. Bukannya kita berdua ini juga sering nyekitin hati loe?”
Rudi                     : “ Iya, kenapa loe ga ngolok kita berdua. Padahal loe kalo mau kita ga akan balas kok. Silahkan aja!”
Laila                     : “Sudahlah, tak usah kalian ungkit lagi masalah yang lalu itu, biarlah yang lalu itu berlalu dengan sendirinya. Lagi pula aku sudah tidak ada dendam lagi kok ama kalian berdua. Malah an aku juga ikut seneng kalian bisa berubah seperti ini.”
Rudi                     : “Loe emang cewek yang baaik Lil”
Laila                     : “Jangan begitu”( tersipu malu)
Suatu ketika, Abduh dan rudi ini bertekad menjadi siswa terbaik se-kabupaten dengan memiliki nilai UNAS terbaik. Ketika teman teman-temannya tahu, mereka tertawa terbahak bahak.
Rico                      :” Hahahaha… jadi loe berdua bertekad mau jadi yang tebaik se- kabupaten. Jangan bermimpi deh loe. Gue aja nih y? anak terpandai satu sekolahan ga pernah ngimpi kayak begitu, karena itu suatu yang tidak mungkin. Loe berdua kan bodohnya minta ampun jangan berharap deh.”
Rukmam            : “Gue aja nih y? yang belajar tiap hari ga yakin bisa jadi yang terbaik, ehh… elo yang masih cupu begitu mau jadi yang terbaik. Sadar donk?”
Vera                    : “Kita aja anak pejabat yang setiap hari les di beberapa LBB  aja ga yakin masuk 5 besar se-kabupaten. Elo yang bodohnya berpangkat mau jadi yang terbaik. Paling paling lulus aja masih kemungkinan.”
Rudi                     :”Memang kita dari golongan anak yang tidak mampu, tapi ingat kesempatan itu datang kepada siapapun. Kalo emang loe bisa, kenapa kita tidak bisa? Ya bisa dunk. Kita kan sama-sama makan nasinya masak ga bisa sih.”
Rukmam            : “Okey, kalo begitu kita bertarung siapa yang akan menjadi yang terbaik.”
Abduh                : “Oke, gue trimu tantangan loe bertiga”
Rico                      : “Paling paling melawan mereka berdua kita tak perlu belajar pun bisa menang, benar ga ?”
Vera                    : “Bener, ga usah belajar paling menang”
Untuk memenangkan pertarungan ini rudi dan Abduh harus belajar dengan giat. Tetapi masalahnya mereka tidak punya uang  sama sekali. Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ngamen pada siang hari  dan belajar extra pada malam harinya.
Abduh                  :”(menyanyi)
Rudi                       :” Panas banget duh, gue ga kuat lagi nih”
Abduh                  :” Tahan rud, demi mendapatkan kemenangan itu.”
Rudi                       : “ oke deh”
Ketika mereka sedang mengamen di sebuah mobil mewah hitam, mereka bertemu dengan
Vera, Rukmam dan Rico yang ternyata pemilim dari mobil hitam ini.
Rico                      :” hah… ternyata memang benar tidak perlu repot repot belajar melawan kalian berdua.”
Vera                    :” Iya benar, kita kita aja siang siang begini mau pergi les, eh loe berdua malah ngamen di tengah jalan. Ga tau malu loe?”
Rico                      :” Ini gue punya uang 100ribu buat loe, gratis kok mumpung kita lagi baik hati? nih ( menyodorkan uang 100ribuan ke arah rudi)
Rudi                     : (menjulurkan tangan untuk mengambil uang tersebut)
Rico                      : Cuih (meludah tepat diatas tangan rudi). Hahahahahahahaha makan ntu ludah gue”
Vera&Rukmam: “hahahahahahahah, mampus loe, mau aja dikerjain)
Rudi yang dari tadi kelelahan lepas kendali, dia lalu menuju ke arah Rico dan ketika akan memukulnya ternyata lampu merah telah berganti hijau. Rico dan teman temannya berhasil mealrikan diri.
Abduh                : “Sudahlah rud, jangan kau ambil hati. Biarlah mereka merasakan yang pernah kita rasakan sebelumnya. Sekarang gantian biarlah kita merasakan apa yang telah mereka rasakan dulu. Jadi sabar aja, oke?”
Rudi                     :” baiklah”
Setelah mati-matian mereka berdua mencari uang untuk membeli buku, akhirnya kesampaian juga. Mereka belajar dengan tekun tiap hari. Dan pada akhirnya mereka menjadi siswa terbaik  se-kabupaten sedangkan Vera, Rukmam dan Rico tidak lulus ujian nasional lantaran terlalu meremehkannya.
Laila                     : “Selamat y duh? (menyalami Abduh) selamat juga ya rud?(menyalami rudi). Selamat kalian telah terpilih menjadi siswa terbaik se-kabupaten.”
Abduh                :” Sama-sama y Lil! Aku juga mau ngucapin trima kasih buat elo yang mau nemenin kita belajar selama ini”
Rudi                     :” Iya Lil kalo misalnya y? kita tidak punya temen seperti kamu mungkin kita ga bisa jadi yang terbaik seperti ini?”
Laila                     :” Alah, jangan terlalu berlebiah namanya juag temen kita harus saling tolong menolong.”
Abduh                :” eh.. Lil ngomong ngomong loe tau g dimana Rico, Vera ma Rukmam.”
Laila                     : “ em…. kayaknya sih tadi ada di kelas, mereka kayaknya sedih banget deh setelah tau mereka tidak lulus”
Rudi                     :” Syukurin… biar mereka tau rasa”
Abduh                : “Gimana kalo kita ke mereka aja, kita hibur mereka. Kasihan mereka.”
(Sampai di kelas)
Abduh                : “hai mam.”
Rukmam            : “Wat apa loe bertiga datang ke sini? Loe mau pamer y karena uadah jadi pemenang petarungan kita atoo loe mau ngolok-nglok in kita karena kita tidak lulus ujian nasional?”
Abduh                : “Ga kok, gue d ateng ke sini  Cuma mau ngajakinloe semua makan di kantin. Habis dari tadi muka kalian murung terus sih”
Rico                      : “Emm… duh hati loe baik banget y? sory y buat kesalahan gue ke elo ma rudi. Gue khilaf duh… loe mau maafin gue kan?”
Vera                    : “ Gue juga mau minta maaf ya duh? ma loe rud? Loe berdua mau maafin gue kan?”
Rukmam            : “sorry ya duh! Gue udah nuduh loe dengan  yang tidak tidak. Gue juga mau minta maaf atas semua salah gue ke elo?
Abduh                : “Kita berdua mau kok maafin loe bertiga,  kita juga mau minta maaf y buat yang dulu dulu?”
Rico                      :”Iya kita udah maafin kok”
Rudi                     :” Kalo begitu untuk ngerayain hari ini, kita pergi ke kantin biar gue yang traktir?”
Abduh                : “ayukkkk” ( berjalan bersam sama menuju kantin)
Akhirnya, mereka dapat hidup rukun. Walaupun sebelumnya ada pertentangan di antara mereka.

TEKS DRAMA SATU BABAK UNTUK 6 ORANG

teks drama satu babak kejujuran

Teks naskah drama ini bertemakan kejujuran dan dimainkan oleh 6 orang pemain, silahkan dibaca dan disimak dulu sebelum dipraktekkan ya, pilih pemain yang sesuai dengan perwatakan tokoh pemain

KERANGKA DRAMA
1. Tema : kejujuran
2. Alur Maju

a. exposisi
1. fandy
2. hafiz
3. syukra
4. sri
5. widya
6. messa

b. konflik
fandy menemukan sebuah dompet yang terjatuh tidak jauh dari halte
 
c. komplikasi
hafiz menghasut fandy agar fandy tidak mengembalikan dompet tersebut kepada pemiliknya.
 
d. klimaks
fandy dan hafiz ketahuan oleh syukra membagi bagi uang yang bukan milik mereka
 
e. antiklimak
syukra menasehati fandy dan hafiz agar tidak memakan hak orang lain dengan mengembalikan dompet tersebut kepada si pemiliknya
 
f. konklusi
fandy dan hafiz kemudian pergi untuk mengembalikan dompet tersebut kepada pemiliknya
 
3. perwatakan/penokohan 
a. protagoni : fandy
 
b. antagoni : hafiz
 
c. tirtagonis : syukra
 
 
d. figuran : messa
                 widya
                 sri
 
4. latar
a. tempat
didekat halte dan dirumah
 
b. waktu/ruang
siang hari
 
c. sosial
hafiz kebelet pipis kemudian dia pipis sembarangan dipohin besar dekat halte
 
 Beberapa murid keluar dari sekolah untuk pulang.
Fandy dan hafiz kemudian pulang kerumah mereka yang bertetanggaan.hafis kebelet pipis jadi dia pipis sembarangan pohin besar dekat halte.
Hafiz : fan aku pipis bentar dulu yaaa. Udah dari tadi nih kebeletnya!
Fandy : ya elaaaa. Cepetan dikit yaaa. Ntar emak aku marah marah gara gara aku telat pulangnya!
Hafiz : iyee iyee. Bawel banget sih emak kamu! Hahaha
Setelah itu fandy melihat sesuatu didekat pagar tanaman gak jauh dari halte.
Fandy : apaan tuh? Barang ronsokkan kayaknya. Kan bisa aku jual ke hafiz. Hehe
Setelah itu hafiz menyusul fandy!
Hafiz : apaan tuh? Dompet? Dompet siapa? Dimana kamu nemunya? Kapan kamu dapetnya? Atau gak kamu maling yaaaa?
Fandy : apaan sih kamu. Nanya tu satu satu dong. Bingung tau gak aku jawabnya! Aku Cuma nemu ni dompet di sini. Aku juga gak tau dompet siapa. Aku buka aja belum!
Hafiz : buka dong cepetan!
Fandy : iya iya bentar!
Fandy dan hafiz : waaaaaaawh. Ada duiiiiit !!
Fandy : ada KTP nya nih alias kartu tanda pelajar!
Hafiz : iya nih. Kayaknya KTP si pemilik dompet ini!
Fandy : iya ya. Alamatnya sih gak jauh dari sini. Yuuk kita balikin!
Hafiz : gak usah deh! Buat apa kita balikin toh gak ada untungnya buat kita! Mending kita pake duit ini buat keperluan kita! Kita bagi dua aja gimana?
Fandy : enggak ah. Gila kamu yah. Itukan makan hak orang! Gimana kalau orang yang punya dompet lagi kebingungan nyari dompetnya?
Hafiz : IDD alias itu derita dia!! Siapa suruh dia ceroboh coba? Kan salah dia! Dompet ini kan udah jadi milik kita jadi terserah kita dong mau make nya buat apa!
Fandy : iya yah. Yaudah deh. Kita bagi dua aja! Yaudah pulang yuk!
Mereka berdua pulang kerumah masing masing. Dan tidak beberapa lama hafiz kerumah fandy untuk mengajak fandy bermain bersama.
Hafiz : fandy, fandy main yuuuuk!
Sri : eh ada hafiz! Masuk dek! Fandy nya lagi disuruh mamanya buat ngerjain pr dulu baru boleh main keluar!
Hafiz : iya kak. Makasih ya kak.
Sri : hafiz mau minum apa? Biar kakak buatin!
Hafiz : gak usah aja kak. Ngerepotin nanti kak!
Sri : enggak kok. Kan Cuma buatin air minum. Kecuali kamu nyuruh kakak buat ngerjain pr mat kamu. itu baru ngerepotin
Hafiz : hahahaha kakak bisa aja deh. Air putih dingin aja deh kak!
Sri : oh iya. Tunggu bentar yaaa
Kemudian datang lah mama fandy ingin mengobrol dengan hafiz.
Widya : eh ada nak hafiz yah.
Hafiz : iya tan. Tante apa kabar?
Widya : baik kok. Mau ngajak fandy main yah?
Hafiz : mmm ya tan. Tan aku boleh nanya gak?
Widya : boleh kok. Mau nanya apa?
Hafiz : kenapa fandy buat pr nya mesti sekarang tan. Kan nanti malam bisa!
Widya : iya sih. Tapi kalau nanti malam fandinya ketiduran. Jadi repot kan!
Hafiz : hooo gitu ya tan. Yaudah deh. Nunggu bentar kan juga gak papa ya tan!
Widya : hahaha iya!
Sri : hafiz ini minumnya yaaa. Diminum kamuh.
Hafiz : iya kak. Aman tu!
Sri : mama bukannya ada arisan RT sekarang ?
Widya : hoalah. Iyaa mama lupa. Gara gara keasikan ngomong sama hafiz nih! Hahah mama pergi dulu yaaa. (berteriak pelan) fandy, mama pergi dulu yaaa sayang, ada arisan
Fandy : iya maa.
Tidak beberapa lama kemudian
Hafiz : si fandy nih lama banget sih ngerjain pr nya. Aku aja ngerjain pr nya gak sampe setengah jam udah selesai.
Fandy : eh sorry yaa. Kelamaan yaa? Habis, prnya banyak banget!
(sambil berjalan pergi ke halaman depan rumah)
hafiz : udah deh, kamu gak usah ngeles. Aku udah tau kok, emang otak kamu aja yang paspasan. Bilang aja susah!
Fandy : biarin.
Dihalaman depan rumah atau yang biasa disebut teras mereka duduk bersama. Fandy mengeluarkan dompet yang mereka temukan didekat halte dan membagi isi yang ada didalamnya dengan hafiz.
Hafiz : cepetan dong, kamu lama banget sih!
Fandy : iya nihhh. Isinya ada 800ribu. kalau kita bgi dua jadi kamu dapet 400ribu aku juga 400ribu! Disini juga ada kartu ATM nih!!
Hafiz : biarin aja deh tu. Gak penting!
Tiba-tiba syukra datang kerumah fandy. (temen deket kakaknya fandy)
Syukra : eh ada fandy sama hafiz. ngapain kalian berdua ada disini. Biasanya kalian main layang layang. Eh itu apaan? Duiit siapa tuh ha?
Hafiz : duit kita kok!
Syukra : gak mungkin deh. Kalian kan masih kecel. Mana ada orang tua ngasih anaknya duit banyak! Abang tanya sama kakak sri yaa?
Fandy : enggak enggak bang. Ini bukan duit kita. Tapi duit kita nemu di jalan bang.
Syukra : trus kenapa kalian bagi bagi kayak gini?
Fandy : hafiz yang nyuruh bang.
Syukra : coba abang liat (sambil memeriksa dompet tersebut) ini kan ada Kartu Tanda Pelajar nya. Kalian kan bisa liat alamatnya. Lagian juga gak jauh dari sini alamatnya!
Fandy : tadi rencananya sih fandy mau balikin bang. Tapi kata hafiz gak usah.
Syukra : kok kayak gitu? Kita gak boleh gitu. Itu namanya makan hak orang lain.
Fandy : aku udah ngomong kayak gitu sama hafiz tapi dia bilang kan itu bukan urusan kita. Salah dia kenapa dia ceroboh.
Syukra : maka dari itu kita kembalikan dompet dia dan bilang jangan sampai ceroboh lagi. Jadikan lah ini pelajaran buat dia agar gak jadi orang ceroboh. Itu berpahala loo.
Hafiz : maaf bang, aku hilaf.
Fandy : yuk kita pergi balikin dompet ini keorangnya!
Mereka berdua kemudian pergi kerumah sipemilik dompet untuk mengembalikan dompet tersebut!
Hafiz : ASSALAMU’ALAIKUM.
Messa : WAALAIKUMSALLAM. Siapa?
Hafiz : apakah betul ini rumahnya messa nasti
Messa : ya betul ada apa ya? Dan kalian siapa?
Fandy : saya fandy dan ini temen saya hafiz. Kami berdua kesini buat ngembaliin dompet ini.
Messa : dompet ? tunggu sebentar saya cek dulu. Silah kan masuk!
Messa pergi masuk kedalam kamarnya untuk memeriksa dompetnya sedangkan fandy dan hafiz duduk dan memerhatikan rumah itu.
Messa : waaah iya dompet saya hilang terimakasih kalian sudah mengembalikan dompet saya. Kalian baik sekali.
Hafiz : tidak apa. Itu sudah kewajiban kami.
Fandy : ya betul
Messa : sekali lagi terimakasih yaa
Fandy dan hafiz : ya. Sama sama!

                                                                           " TAMAT "


NASKAH DRAMA 6 - 7 ORANG PEMAIN

Tema    : Persahabatan, Sekolah, Kehidupan
Aliran   : Bahasa Indonesia
Pemain : Tra
              Lala,
              Tri,
              Lili,
              Pak Darmo,
              Kepala Sekolah, dan
              Fauzia.

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Anak-anak ini mempunyai geng yang bernama tralalatrilili yang anggotanya ada 4 orang. Yaitu Tra, Lala, Tri, Lili. Maka dari itu mereka menamakan gengnya itu “Tralalatrilili”

Tra       :      (Ceria) ”Pagi Sobat....!!”
Lala      :       , Tri : “Pagi Tra...”
Tra        : “Ngomong-ngomong kayanya ada yang kurang deh !”
Lala      : “Iya, yah...”
Tri        : “ya, iyalah ada yang kurang. Orang Lili belum datang.”
Tra       : “Oh... Iya Lili. Pantas saja sepi banget biasanyakan dia yang paling bawel ...!”

Tiba-tiba Lili datang, dengan wajah termenung tanpa senyum. Sedikitpun Langsung duduk ditempat duduknya.

Lala      : “Tumben banget nona bawel baru datang ?”
Tri        : “ Iya nih kesiangan ya ?”
Lili        : “Iya... (sambil termenung)”
Tra       : “Kamu kenapa Li ? Gak biasanya kamu seperti ini ? biasanya kamu pagi-pagi udah buat kita bertiga ketawa.”
Lala      : “Iya nih ! kamu sakit Li, kayanya kamu lesu banget.”
Tri        : “Tau nih ditanya aku aja jawabannya singkat banget.”
Lili        : “Gak kok.... Teman aku gak kenapa-napa cuma lagi malas ngomong aja....”
Tra        : “Ya udah Li kalau memang kamu gak kenapa-napa kita Cuma takut auja kalau kamu lagi ada masalah atau kamu sedang sakit tapi gak mau cerita.”
Lili         : “Ya... pokoknya aku gak kenapa-napa. Kalian gak usah takut.

 (Bel masuk pun berbunyi)
Pak Darmo pun masuk ke dalam kelas karena pada hari ini jam mengajar Pak Darmo dikelas ini. Ia ini salah satu guru yang aneh di sekolah.

Pak Darmo : “Pagi.... anak-anak ?”
Anak-anak : (Menjawab Serentak) “PAGI...”
Pak Darmo : “Baik pada hari ini kita akan melanjutkan materi yang minggu lalu Bapak berikan, sebelumnya kumpulkan tugas kalian !!”
Anak-anak : “IYA PAK”
Lili : “Pak buku tugas saya tertinggal dirumah !”
Pak Darmo : “ TERTINGGAL... ? kamu tidak membawa tugasnya, apa tidak membuatnya ?”
Lili : “Saya tidak membawanya pak. Sungguh, saya tidak berbohong.”
Pak Darmo : “Ya sudah kalau begitu kamu tidak dapat nilai seperti teman-teman kamu...!”
Tri : (berbisik-bisik) Li... kamu gak bawa tugasnya ? Gak biasanya kamu kaya gini.....
Lili : “Iya tri aku lupa. Semalam aku tidur malam banget !!! Jadi aku lupa memasukan kedalam tasku.”
Pak Darmo : Bapak akan berikan selembaran kertas yang isiunya materi-materi penting untuk kalian pelajari..”

Pak Darmo membagikan kertas lembaran itu, anak-anak pun membacanya dan memahaminya. Lalu ia memeriksa tugas yang dikumpulkan tadi.
Tiba-tiba bapak kepala sekolah datang dan masuk kedalam kelas.

Kepala Sekolah : “Permisi Pak Darmo... Saya minta waktu sebentar.”
Pak Darmo : “Silahkan bapak kepala sekolah !!! Memang jam mengajar saya juga sudah habis.”
Kepala Sekolah : “Anak-anak maaf bapak mengganggu kalian belajar. Sebentar, bapak kesini mau memanggil anak yang bernama Lili. Yang bernama Lili acungkan tangan.”
Lili : (Mengancungkan Tangan) “SAYA PAK !”
Kepala Sekolah : “Ikut keruang bapak sebentar ada y7ang bapak mau bicarakan !”
Lili : “Baik Pak.”
Sampainya diruang Bapak Kepala Sekolah, Lili duduk tegang di handapan bapak kepala sekolah.
Lili : “ Ada apa ya pak sampaui saya di panggil keruang bapak ?”
Kepala Sekolah : “Begini, apa benar kamu sudah menunggak SPP 3 bulan ?”
Lili : “Iya pak memang saya belum membayar uang spp selama 3 bulan.”
Kepala Sekolah : “Kenapa ? kamu sampai menunggak 3 bulan apa sebenarnya kamu di kasih uangnya sama orang tua kamu cuma pakai ?”
Lili : “Tidak pak memang saya belum dikasih uangnnya sama orang tua saya karna orang tua saya belum punya uang.”
Kepala Sekolah : “Ya sudah, kalau begitu.... bapak sarankan kekamu secepatnya kamu lunasi karena sebentar lagi kamu akan UAN.
Lili : “Baik pak. Secepatnya saya akan melunasinya.”
Kepala Sekolah : “Iya... Kembalilah kekelasmu!”
Lili : “Terima kasih pak. Permisi !”
Akhirnya Lili kembali kekelas. Didalam kelas, Tra, Lala, dan Tri sedang asik mengobrol.
Lala : “Li, Bapak Kepala Sekolah ngomong apa sam kamu ? ada masalah ya ?
Lili terpaksa berbohong dengan sahabat-sahabatnya karena dia tidak mau sahabtanya jadi tahu masalah dia dan ikut kedalam masalahnya.
Lili : “Gak kok ! Gak ada masalah apa-apa cumangobrol masalah perpisahan aja..... aku kan ketua panitia.”
Lala : “Oh... dikira kau kenapa ?”
Tra : “Teman, tar pulang sekolah antar aku ya ke toko buku ? Soalnya aku mau beli novel-novel terbaru sekalian kita shopping.
Lala,Tri : “IYAA !!”
Tra : “Li kok kamu diam, apa kamu gak mau ikut ?”
Lili : “Iya Tra kayanya aku gak ikut soalnyakan kamu tahu sendiri ayahku lagi sakit. Belum Sembuh, jadi aku harus membantu ibu menjaga ayah.”
Tra : “Ya... sudah kalau begitu !
Bel Istirahat berbunyi
Tra : “Sudah istirahat, kita kekantin yuk.. Laper nih !!”
Lala, Tri : “Yuk.... kita juga laper!”
Lili : “Teman, aku gak ikut ya soalnya aku gak laper dan lagi males kekantin. Kalian saja ya.... ?”
Tra, Lala, Tri : “Ya sudah kalau kamu gak mau ikut. Kita ke kantin dulu ya ?”

Lili Terpaksa harus berbohong lagi padahal dia bukan tidak lapar tapi tidak mempunyai uang dan tiba-tiba tersirat di pikiran Lili untuk mengambil uang Tra yang ada didalam tas. Uang itu akan digunakan Tra untuk membeli Novel dan Shopping nanti sepulang sekolah.

Lili : “Aku bingung nih harus membayar SPP tapi gak punya uang. Minta sama ibu kan ibu lagi gak punya habis untuk ayah kerumah sakit. Apa aku ambil saja uang Tra yang katanya mau dibeluikan novel dan shopping pasti uangnya cukup ! Tapi kan dia sahabat aku sendiri. Maafin aku ya Tra. Gak ada jalan lain ... Karena aku harus secepatnya melunasi uang SPP.”

Tanpa Lili Sadari ada yang melihat kelakuannnya itu yaitu Fauzia dia ank kelas itu juga. Fauzia tidak sengaja mengintip Luili di pintu kelas.

Fauzia : “Apa yang dilakukan Lili itu kan tasnya Tra kok dia mengambil uangnya ?”

Fauzia pun langsung kedalam kelas dan pura-pira tidak tahu. Bel Masuk kelas pun berbunyi . Tra, Lala, dan Tri masuk kedalam kelas.

Tri : “Sedang apa kamu Li ?”
Lili : “Aku lagi baca buku saja.”
Lala : “kamu istirahat Cuma dikelas aja ? gak bosen Li ?”
Lili : “Gak, aku kan sudah bilang aku males.”
Tra : “Udah... kok jadi dipermasalahin sih.. ?!”

Tra belum menyadari kalau uangnnya hilang. Setelah dia membuka tasnya dan melihat dompetnya terbuka dia langsung kaget karena uangnya hilang.....

Tra : “Teman, uang aku hilang semua !”
Lala, Tri : “HILANG ?!?”
Tri : “Kamu lupa kali Tra. Coba cari Lagi.”
Tra : “Aku gak lupa tadi aku simpan disini uangnya. Kemana ya ?”
Lala : “Apa ada yang MENCURI uang kamu Tra !!?”
Tra : “Bisa jadi, kalau tidak ada yang mencuri gak mungkin uang aku hilang.”
Tri : “Siapa yang mencuri ya kok tega banget sih !!?”
Tra : “LI... ! Kok kamu diam saja sih ? Bantuan aku donk ! uang aku hilang nih !!
Lili : “Bukan Aku Tra yang mencuri !!”
Tra : “Siapa yang bilang kamu yang mencuri. Aku kan Cuma minta dibantuin cari.”
Tri : “Li.... kok kamu ngomong gitu ? bukannya aku nuduh kamu ya dari tadikan Cuma kamu yang ada dikelas ini sampai istirahat selesai.”
Lili : “Tapi bukan aku Tri yang ngambil uang Tra. Benar bukan. Aku kan sahabat Tra dan Kalian.”
Lala : (Jutek) “Biarpun kamu sahabat kita mungkin ajakan. Ya udah biar kita gak salah nuduh kita periksa tas kamu, Cuma membuktikan saja.”
Lili : “Jangan kumohon JANGAN !! Bukan aku yang ambil.”

Tiba-tiba Fauzia bicara dengan mereka.

Fauzia : “Hei... Sebelumnya aku minta maaf kalau aku ikut campur urusan kalian. Aku Cuma mau bilang tadi aku lihat Lili membuka tas kamu Tra dan mengambil sesuatu sepertinya ya.... UANG.”
Tra : “Kamu gak bohong kan Fauzia ?”
Fauzia : “Iya aku gak bohong aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Maafin aku Li, aku gak mau menutupi kejahatan. Jadi, aku ngomong apa yang aku lihat tadi.”
Lili : ”Fauzia.... aku sama sekali gak tau kalau tadi kamu melihat apa yang aku lakukan. Tra, memang aku yang mengambil uang kamu. Fauzia benar. Tapi aku terpaksa Tra !!! Aku bukan bermaksud Jahat.”
Tra : “Jadi... kamu Li yang ambil uang aku ! Ya ampun Li.... Aku gak nyangka banget !!! Kamu terpaksa kenapa ???”
Lili : “Aku terpaksa karna aku belum bayar uang SPP 3 bulan. Orang tua ku gak punya uang kan kamu tahu sendiri ayahku sedang sakit.”
Tra : “Tapi kamu gak harus seperti ini Li....”
Lala : “Iya Li kenapa kamu gak jujur ada sama kita. Kalau kamu jujur kita pasti akan bantu kamu.
Tri : “Bener banget !!! Jadi kamu dari tadi pagi sudah berbohong kamu bilang kamu lagi males aja ternyata kamu ada masalah ?”
Lili : “Tra, Lala, Lili aku menyesal udah gak jujur sama kalian. Aku seperti ini karna aku gak mau menyusahkan kalian terus. Aku minta maaf sama kalian. Terutama Tra.”
Tra : “Aku maafin kamu Li. Karena aku tahu kamu dalam keadaan terdesak melakukan semua ini.”
Lili : “Kamu memang sahabat aku yang paling baik Tra, aku sangat menyesal sekali.”
Lala : “Bagaimanapun seseorang sahabat dia tetap menjadi seorang sahabat !
Tri : “Kamu salah La... diralat ya ? Bagaimanapun kesalahan seorang sahabat kita harus memaafkannya karena manusia pasti membuat kesalahan dan tidak selalu benar. Jadi kita harus tetqap jadi sahabat sejati.”
Lili : “Makasih ya sahabat-sahabat ku kalian memang sahabat yang paling baik dan yang paling aku sayang . Makasih kalian sudah mau maafin aku dan masih mau jadi sahabat aku .
Tra, Lala, Tri : “IYA DONK HARUS !!!”
Tra : “ya udah Li Uangku untuk kamu saja karena aku tahu kamu sangat m embutuhkannnya daripada aku.”
Lili : “Benar Tra ? Makasih sekali lagi aki ucapkan untuk kamu sampai kapan pun juga aku gak akan melupakan kebaikan kamu.”
Tra : “Iya.... Li. Kamu makasih juga donk sama fauzia karena dia sudah buat kejujuran untuk kamu.”
Lili : “Fauzia, terima kasih ya... ? Atas kejujuran kamu !”
Fauzia : “Iya Li sama-sama.”
Tra : “Ya sudah kalau seperti ini kan jadinya enak. Tralalatrilili tidak hancur. Tra...”
Lala : “lala.....”
Tri : “Tri.....”
Lili : “lili.....”
Tralalatrilili : “YEEEEEEEEE.......”

                                                                        " TAMAT "

created : "JEPRETT " smansa majene.

NASKAH DRAMA 7 ORANG

JUDUL : “Wanita dan Persahabatan”
Ini kisah menceritakan para pemuda yang berstatus sebagai santri yang tinggal dikamar yang namanya F3, mereka adalah sahabat yang selalu kompak dan setia kawan. Pada suatu ketika mereka bercanda ria dan bergurau satu sama lain. Pada suatu hari si-restu jatuh cinta pada seorang wanita yang bernama dinda dia sangat ngebet sekali pada si cewek akan tetatapi si-restu tertutup tidak terbuka. Tapi akhirnya teman-teman kamarnya curiga karna restu sering ngelamun dan tersenyum sendiri dan terjadilah guyonan dari teman-teman kamarnya. Dan restupun bercerita karna dirayu oleh teman-temannya, namun tanpa disangka-sangka diantara teman restu ada yang juga suka kepada dinda. Dan dia marah mendengar penjelasan restu dia adalah abdul karim anak saudagar Bawang. Terjadilah permusuhan diantara mereka berdua dan akhirnya mereka memilih persahabatan dari pada bermusuhan gara-gara wanita.

TOKOH-TOKOH
Peran utama : Restu
Peran pembantu : Abdul
   Dinda
   Ades
                           Dodi
Peran figuran :      Rio
                           Adit


Pada suatu hari asrama daerah “F” kamar F3 terdengar perbincangan diselai chanda tawa.
Rio : eh... tau gak sekarang tanggal berapa? 
Adit : ada apa loe tanya-tanya tanggal mang ada yang penting tah..?
 Rio : he...3X gak da apa-apa sih Cuma’ goe dah nipis nie uang jajan hampir ludes.
Nyahut abdul...
 Abdul : sekarang tanggal 21 april yo...makanya jangan boros jadi orang itu, terus kalau
sudah gini kamu pasti mau pinjam uang lagi yah ma aku... 
Rio : He...he..kok tau.. 
Ades : yah..gimana gak mau tau, wong itu sudah jadi teradisi kamu kalau kirimanya 
habis pinjam ke dullah..
Rio : yah kan gak papa gua ganti entar kalau udah kiriman, lagian dullah kan uang
jajannya banyak.
Lalu adit yang tadinya tidur bangun ikutan menyahut...
Adit : yah kalau dullah itu kan anaknya juragan bawang jadi santai aja kan
dull..tinggal minta aja ma bokap lo tuh.
Abdul : yah makasih ocehannya...
Dan beberapa hari kemudian disekolah... Bruk.....(restu tidak sengaja menabrak seorang gadis yang gadis itu ternyata adalah dinda)
Dinda : eh kamu itu kalau jalan liat-liat napa sih..gak punya mata yah..
Dan si restu hanya bengong melihat dinda lagi marah pada dirinya...
Dinda : hei kak...kok jadi bengong sih.mang ada yang lucu tah...
Restu : O o o,sorry yah aku gak sengaja, soalnya aku tadi terburu-buru mau ke toilet.
Maaf yah..maaf yah....
Dinda : makanya kalau jalan liat-liat napa jangan ngelamun terus entar kesambet setan
lo.. kak. ya sudah saya maafkan..
Restu : eh BTW kamu itu nak mana sih...kok aku baru sekarang liat kamu disekolah? Dinda : oh... aku anak baru kak disini pindahan dari SMANSA Jombang.
Restu : oh kamu anak baru yah disini kenalin aku Restu anak XII bahasa, kamu masuk
dikelas mana?
Dinda : oh.. aku masuk di kelas X ips.kak maaf yah tadi marah-marah abiz kakak sih
pke acara nabrak-nabrak segala.sorry yah kak
Restu : yah gak papa.oh ya nama kamu siapa?
Dinda : namaku Dinda kak
Restu : nama yang cantik sama dengan orangnya cantik juga...
Dinda : yeah..kalau bikin buat orang GR kakak pinter..biasa aja dah kak gak usah
berlebihan.
Restu : kalau emang kenyataanya cantik gimana?
Dinda : aduh...kok jadi panjang gombalnya kak cukup yah soalnya dinda mau masuk
kelas gak enak kalau dilihat anak-anak yang lain.
Restu : ya sudah..GOOD LUCK yah...
Dinda : Assalamualaikum
Restu : Walaikumsalam
Dan mereka masuk kedalam kelas masing-masing hingga bel pulang berdering menandakan KBM telah selesai..
Restu : (tersenyum sendiri dalam kamarnya)
Restu : didalam hati restu mengatakan “seandainya aku bisa punya pacar seperti dinda
alangkah indahnya dunia ini” Dibalik semua itu ternyata ada dua pasang mata
yang sedang mengintip..
Dodi : eh...des restu kenapa yah dari kemarin-kemarinnya dia jarang makan dan hanya
tersenyum sediri dan ngelamun?
Ades : mungkin dia kerasukan jin kali’atau belajar ekting teater?
Dodi : hah jaman sekarang masih percaya yang begituan, enggak lah mungkin dia lagi
jatuh cinta kali’. Masak sih orang teater bisa jatuh cinta?
Ades : ialah kan wong teater juga manusia. Biar gak penasaran kita tanyakan yuk...
Dodi : duar...ayo kenapa ini kok ngelamun sendirian sambil senyun-senyum?
Restu : ah.. kamu ini kaget-kagetin aku aja. Gak ada apa-apa kok..
Ades : masak sih..
Restu : iya gak ada apa-apa.
Dodi : tapi kenapa kamu tersenyum sendirian?lagi jatu cinta yah.....
Restu : kamu ini kalau disuruh neliti orang pinter...kalu mang iya kenapa ayo??
Ades : yah gak papa, tapi raja teater sekolah kita ini jatuh cinta sama siapa yah dod?? Dodi : sama siapa yah...
Restu : eh.. kok jadi wawancara nih..
Ades : restu..cerita kenapa sih ma kami, barang kali kami bisa bantu kamu?
Restu : tapi janji yah jangan gosipin aku, soalnya aku paling anti ma gossip apalagi
kalau sampai kedengngerran virda si-Ratu Gosip sekolah kita itu...
Dodi : yah.!!.kita janji gakkan gosipin kamu disekolah,mang cewek yang kamu cintai
itu siapa sih..
Restu : dia itu anak baru sekolah kita itu lho..Si Dinda itu...
Ades : oh.. nak pindahan itu..
Restu : yah betul, tapi aku malu yang mau ngungkapin perasaan ini?
Dodi : malu..masak sih anak teater yang sudah jadi juara nasional ini malu. Mang
kamu bisa malu juga yah tu..(dodi dan ades tertawa)
Restu : yah dipanggung itu gampang pren tapi kalu masalah hati ke hati itu buat aku
sangat berat rasanya. Berraattt banget.....
Ades : ya sudah aku doain aja yah.. semoga sukses
Dan diketika malam hari didalam kamar terdapat 7 anak, ada yang lagi copy paste tugas pr temanya, juga ada yang lagi baca komik.. .
Dodi : hei teman-teman semua pada tau gak neh ada berita baru
Abdul : berita baru apa
Ades : si-Raja teater sekolah kita lagi jatuh hati tuh..
Adit : wah ama siapa tuh...
Dodi : denger-denger sih.........ama anak baru
Abdul : anak baru siapa?
Ades : dinda itu lho...
Abdul : apa !!! dinda?? (wajah abdul berubah jadi marah)
Abdul : eh..kamu itu gak tau terima kasih yah..udaah aku baik-baikin jadi teman eh
malah mau ngambil orang yang aku sukai....
Restu : lho mang kamu apanya dia kok jadi sewot begitu
Abdul : memang aku bukan siapa-siapanya dia tapi aku lebih dulu P_D_K_T ama tuh
anak...enak aja kamu ini..
Restu : terus mau kamu apa??mau carok tahh...
(dengan nada tinggi sambil menunjuk-nunjuk wajah Abdul) Tanpa banyak bicara si-Abdul telah menerkam pipi restu dan begitu juga sebaliknya tapi perkelahian itu dapat dihentikan oleh teman-temannya dengan dipisahkan.
Adit : lho ini kok jadi bertengkar sih...gara-gara perempuan kalian jadi gelap mata. Gila apa...perempuan itu banyak jangan jadi orang bodoh dengan bertengkar kalian ini udah kelas XII seharusnya bisa belajar dewasa. Ya sudah ayo berdamai. Dan lupakanlah perempuan itu, sekarang yang harus kalian ingat adalah belajar dan belajar... agar kalian lulus ujian nantinya.

                           Restu dan Abdul akhirnya berdamai dan bersahabat kembali.

                                                                     THE END

created : "JEPRETT " smansa majene.